20 Februari 2009

Disiplin Berlalu-lintas untuk Anak


Kedisiplinan Berlalu Lintas harus dibangun Sedini Mungkin!!!
Banyak hal yang dapat dilakukan para orang tua untuk memberikan "pesan" kepada anaknya dalam hal berlalu lintas. Ketika orang tua menyediakan tempat sampah di mobil dan melarang anak untuk membuang ke jalan saja itu sudah merupakan awal pembelajaran yang baik. Tentunya orang tua harus konsekwen bahwa hal itu harus dicontohkan.....jadi harus dimulai dari orang tuanya.

Anak-anak seusia TK harusnya sudah mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika berada di jalan. Mereka itu bagian dari pengguna jalan, dan menjadi tanggung jawab orang tua untuk menyampaikan hal ini.

Semakin berkembangnya usia, tentunya semakin berisi "pesan" yang harus disampaikan kepada mereka. Anak SD tentunya selain mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh, juga sudah dapat mengetahui dengan jelas apa dampak dan manfaatnya. Kalau buang sampah sembarangan di jalan dampaknya apa......kalau menyebrang jalan sembarangan......kalau melanggar rambu-rambu....kalau motor/mobil tidak pakai kaca spion......kalau kendaraan tidak dirawat.....manfaatnya rambu-rambu.....manfaatnya marka jalan....manfaat sabuk keselamatan.....manfaat helm.......dll. Sehingga ketika mereka sudah cukup usia untuk berkendaraan, mereka menjadi penggendara yang beretika dan bertanggung jawab.

Anak-anak menjadi Pengendara sebelum Waktunya!!
Kita tahu, usia seseorang untuk dapat membuat SIM C (Sepeda motor) adalah 16 tahun, dan SIM A (Mobil) adalah 17 tahun. Tapi baru usia 12 tahun, anak-anak sekarang sudah berkeinginan yang sangat tinggi untuk melenggang di jalanan.

Nah....apakah para orang tua sudah siap menghadapi hal ini??? Bukan kesiapan untuk membelikan sepeda motor atau mobil yang dimaksud.....tapi apakah Bapak/ Ibu sudah membekalinya dengan beberapa "pesan" tentang etika berlalu-lintas..tentang standar keselamatan...tentang standar perawatan kendaraan?

Untuk menyiapkan mereka menjadi pengendara beretika dan bertanggung jawab, banyak cara yang bisa dilakukan. Sekarang ini buku-buku tentang hal ini sudah tersedia, sekolah-sekolah rasanya agak kurang gencar tentang hal ini. Setahu saya ada lembaga pendidikan otomotif yang sangat concern tentang hal ini di Cirebon yaitu Eka Jaya Berrindo. Lembaga tersebut punya konsep dan materi yang bagus tentang etika berlalu lintas mulai dari buat anak-anak sampai dengan orang dewasa. Dan sekarang ini, lembaga ini sangat konsisten memberikan materi mengenai etika berlalu lintas bagi para siswa kursus mengemudinya.

MOBILKU meracuni KELUARGAKU

Setiap pagi, sudah menjadi kebiasaan sopir kita atau bahkan kita sendiri untuk "menghangatkan"mesin mobil di garasi atau carport rumah. Hal itu terus berulang setiap hari sepanjang tahun. Kadang 15 menit........30 menit......atau kadang lebih sambil menunggu semuanya siap berangkat.
Hal yang tidak kita sadari, atau mungkin kita khilap adalah ketika pada saat itu posisi parkir mobil kita "pantatnya" menghadap ke arah rumah, sehingga emisi gas buang yang keluar dari knalpot masuk ke rumah kita.....ke raung tamu......ke ruang makan......atau bahkan ke ruang tidur anak kita yang baru bangun atau masih tidur. Nah lho,....berarti setiap pagi.....setiap hari.....kita meracuni keluarga kita......anak kita.......bayi kita yang seharusnya pagi-pagi itu mendapatkan udara segar!!!!! Walakadala.....Meracuni Keluarga hanya karena Salah Posisi Parkir!!